Kamis, 17 November 2011

KM DALAM AGAMA


CERITA KM DALAM AGAMA

Knowledge management ketika direnungkan atau dihubungkan dengan penyusunan Al Qur’an dan buku-buku hadist, teryata selama ini Islam telah melakukan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh knowledge management itu sendiri ataukah knowledge management melakukan langkah-langkah yg telah dilakukan oleh Islam?. Seperti yang kita ketahui bahwa Nabi Muhamad SAW adalah tidak dapat membaca dan menulis (buta huruf) dan kalau begitu siapakah yang menyusun Al Qur’an dan hadist?

Al Qur’an pertama kali diturunkan oleh Allah melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhamad SAW (rasul) digua Hira, dengan meminta rasul membaca. Tetapi rasul menjawab bahwa ia tidak dapat membaca, sehingga akhirnya Jibril membacakan IQRA pertama kalinya dan rasul segera mengulang dan mengingatnya. Proses inilah pertama kalinya ayat tersebut diturunkan oleh Allah kepada rasulnya yg terakhir dan setelah itu Allah menurunkan ayat-ayat tersebut selama beberapa tahun di Mekkah dan Madinah, dan ayat-ayat inilah yang setelah dibukukan disebut kitab suci Al Qur’an sehingga menjadi "knowledge" dasar untuk umat islam.

Kemudian rasul segera menurunkan ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah kepadanya, disebarkan kepada para sahabat-sahabat dahulu walaupun secara sembunyi-sembunyi, dan setelah pengikutnya menjadi banyak dilakukan secara terbuka, proses penyebaran tentang ayat-ayat Al Qur'an dalam knowledge management disebut juga knowledge sharing.
Dan kemudian para sahabat-sahabat rasul menuliskan ayat-ayat Al Qur’an tersebut dituliskan di pelepah daun kurma, kulit binatang, tulang belulang dan sebagainya sehingga menjadikan kitab Al Qur’an yang sekarang kita ketahui seperti sekarang. Dalam knowledge management proses ini dapat dikatakan juga sebagai knowledge capture.

Ketika Allah memilih Muhamad SAW sebagai rasul terakhir untuk memperbaiki akhlak umat manusia bisa dianalogikan dalam Knowledge Management sebagai suatu pembentukkan CoP (Community of Practise). Allah sebagai sponsor, Championnya adalah Nabi Muhamad SAW dan tentunya mempunyai goal/objective yang telah ditentukan oleh ALLAH SWT.
Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali adalah para khalifah (core member) dan dapat juga dikatakan champion setelah Rasul wafat, core member inilah saling bekerja sama sehingga terbentuk/menjadi umat islam seperti sekarang ini. Dan dari para core member inilah juga yang meng-capture tingkah laku dan perkataan rasul diluar Al Qur’an menjadi hadist yang kita kenal sekarang ini atau dalam knowledge management disebut juga TACIT. Dan dari TACIT/knowledge capture ini juga berkembang dengan tacit-tacit yang ada pada para sahabat-sahabat rasul sehingga berkembang menjadi ilmu kedokteran, kimia, matematika, astronomi dll, dan pada saat itu umat islam sampai pada zaman keemasannya dan terakhir dizaman kekhalifahan di Turki. Proses berkembangnya islam sampai mencapai zaman keemasan berkat adanya INOVASI yang telah dilakukan para sahabat rasul dan generasi sesudahnya.

Sebenarnya Allah sebagai Sponsor adalah Maha Berkehendak, dan Maha Besar sehingga sangat mudah bagi Allah untuk menolong championnya yaitu Muhamad SAW, untuk melakukan tujuan yang telah ditetapkan olehNya. Tetapi Allah tidak melakukan hal tersebut, Allah mendidik rasul dengan cobaan-cobaan yang maha berat sehingga umat-umat sesudahnya dapat mengambil pelajaran dan manfaat apa yang telah rasul lakukan.

Penulis memohon maaf kalau analogi yang penulis lakukan untuk Knowledge Management adalah salah, dan mohon koreksinya untuk memperbaiki hal-hal diatas, dan penulis menganggap ini adalah sekedar sharing yang penulis ketahui tentang knowledge management dan juga sekalian belajar untuk "writing skill".

"Amal seseorang akan terputus sewaktu meninggal kecuali : amal jariah, doa anak yang soleh dan ilmu yang bermanfaat".

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda